Meskipun terdengar sepele, memiliki hobi bermanfaat mengisi waktu luang, menyalurkan kegemaran, dan berdampak pada kondisi mental seseorang. Banyak alasan mengapa hobi sangat baik bagi kita, salah satunya karena menyenangkan untuk dilakukan.

Manfaat hobi

Hobi sering dianggap sebagai kegiatan bagi orang yang menjalani kehidupan yang santai. Padahal orang yang sibuk, bahkan stres, mungkin membutuhkan hobi. Memiliki hobi membawa banyak manfaat kesehatan, berikut adalah beberapa manfaat fisik dan mental dari melakukan hobi:

1. Memberikan waktu untuk jeda sejenak

Apakah Anda merasa terlalu sibuk sampai tak punya waktu untuk diri sendiri? Maka milikilah hobi. Manfaat hobi adalah memberikan waktu untuk jeda sejenak dari pekerjaan yang tiada henti dan stres karena pekerjaan sehari-hari. Anda bisa mengisi ulang energi dan motivasi dengan melakukan hobi.

2. Hobi memicu jenis stres yang sehat

Bagi Anda yang tidak merasa terlalu stres atau kurang terstimulasi, hobi bisa menjadi pemicu stres yang sehat dan kita perlukan untuk tetap bersemangat menjalani hidup. Apalagi ketika Anda merasa hidup Anda membosankan, hobi dapat memberikan makna dan kesenangan. 

Mengerjakan hobi berbeda dengan bekerja. Hobi lebih menyenangkan jika dikerjakan karena tak ada tuntutan. Dengan kata lain, hobi dapat memberikan sejumlah tantangan yang sehat.

3. Meningkatkan kemampuan sosial

Manfaat hobi selanjutnya adalah dapat menghubungkan Anda dengan orang yang juga memiliki hobi yang sama. Dengan membicarakan hobi, Anda akan dapat dukungan sosial yang dapat menghilangkan stres dan menemukan makna hidup dengan cara yang menyenangkan.

Melalui komunitas yang memiliki ketertarikan yang sama, Anda jadi bisa bersenang-senang dengan teman-teman Anda.

4. Meningkatkan energi positif

Psikologi positif, yaitu cabang psikologi yang mempelajari apa yang membuat hidup berharga, telah menemukan bahwa aktivitas yang membawa kesenangan bisa menjadi hal yang luar biasa untuk relaksasi.

Aktivitas yang menyenangkan, termasuk melakukan hobi, dapat meningkatkan suasana hati Anda. 

5. Hobi mencegah kelelahan atau burn out

Hobi membawa rasa senang dan kebebasan dalam hidup yang dapat membantu meminimalkan stres kronis. Bagi Anda yang merasa kewalahan bekerja, hobi menjadi pelampiasan setelah lelah bekerja seharian. Hobi adalah aktivitas yang dinanti-nanti karena dilakukan bebas tanpa tekanan.

Jenis hobi yang bermanfaat untuk kesehatan mental

Kebanyakan orang melakukan hobi karena menikmatinya. Namun ternyata beberapa hobi ini bermanfaat untuk kesehatan mental:

  • Menari

Selain aktif secara fisik, menari juga mendatangkan berbagai manfaat dan kemudahan untuk dilakukan. Anda tak membutuhkan banyak peralatan untuk menari, hanya kaki, musik, dan energi untuk menari. 

Selain itu, menari merupakan latihan kardio yang baik untuk kesehatan jantung, meningkatkan stamina, dan memperkuat tulang dan otot. Selain itu, menari juga baik untuk kesehatan otak. Sebuah studi dalam New England Journal of Medicine mengatakan bahwa menari dapat mengurangi risiko demensia sebesar 76%.

  • Berkebun

Berkebun memang tidak tampak seperti olahraga, tapi berbagai penelitian mengatakan bahwa banyak manfaat kesehatan dari berkebun. Pertama, kegiatan mencabut rumput, menggunakan alat, menanam bibit, dan menyirami tanaman merupakan gerakan aerobik ringan yang membantu melatih otot, meningkatkan kekuatan, stamina, dan fleksibilitas.

Bahkan, menurut Karolinska Institutet di Stockholm, Swedia mengatakan bahwa berkebun dapat mengurangi risiko serangan jantung dan stroke hingga 30%, dan pengurangan risiko demensia sebesar 36%.

  • Menulis

Berbagai penelitian mengatakan bahwa menulis mendatangkan sejumlah manfaat kesehatan mental, seperti peningkatan memori, penurunan tingkat stress, dan perbaikan kualitas tidur. 

Sebuah penelitian dari University of Auckland di Selandia baru menunjukkan bahwa menulis dapat memengaruhi kecepatan penyembuhan luka. Penelitian melibatkan peserta untuk menulis selama 20 menit setiap hari. 

Objek penulisan yaitu tentang pengalaman hidup paling traumatis yang pernah mereka alami. Dua minggu setelah terapi menulis, para peneliti kemudian menemukan luka biopsi pada peserta sembuh sebanyak 76% setelah 11 hari menulis.