Tujuan dari PKRS adalah terciptanya masyarakat rumah sakit yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku pasien RS serta pemeliharaan lingkungan RS dan termanfaatkannya dengan baik semua pelayanan yang disediakan RS.
Rumah sakit dapat berbuat lebih bagi kesehatan masyarakat melalui kegiatan promosi kesehatan. Promosi kesehatan di tatanan rumah sakit telah mengalami perubahan tidak hanya bentuk memberikan informasi kesehatan kepada pasien tetapi juga bagaimana rumah sakit bertanggungjawab membuat kebijakan dan sistem pelayanan yang mendukung upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan baik bagi pasien dan keluarganya, staf, masyarakat sekitar dan lingkungan.
Revitalisasi promosi kesehatan rumah sakit di Indonesia sendiri telah dimulai sejak tahun 2006. Kementerian Kesehatan menunjuk RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi dan RSUD Pasar Rebo sebagai pilot project pengembangan model promosi kesehatan rumah sakit.
Revitalisasi promosi kesehatan rumah sakit mengalami perkembangan yang signifikan setelah upaya promosi kesehatan masuk kedalam standar akreditasi rumah sakit versi 2012 maupun akreditasi rumah sakit berskala internasional/Joint Commision International (JCI), artinya promosi kesehatan merupakan bagian integral dari mutu layanan rumah sakit.
Rumah sakit sebagai promotor kesehatan akan menjembatani kebutuhan pasien selama di rawat dengan ketika kembali ke masyarakat
Di era Jaminan Kesehatan Nasional saat ini sudah seharusnya upaya promosi kesehatan dilakukan secara berkesinambungan. Sebagai contoh, intervensi promosi kesehatan yang dilakukan dapat menurunkan kasus readmission atau kejadian pasien yang dirawat kembali di rumah sakit. Readmission merupakan salah satu indikator mutu pelayanan di rumah sakit. Oleh karena itu, promosi kesehatan dalam hal ini dapat menjadi solusi dengan intervensi promosi kesehatan melalui penguatan pendidikan pasien dan keluarga hingga terberdayakan yang dapat menurunkan readmission rate di rumah sakit.
Rumah sakit yang melakukan promosi kesehatan akan lebih tumbuh dan berkembang dan peka, cepat tanggap (pro aktif) terhadap perubahan diantaranya yang menjadi issue utama dunia yaitu perubahan iklim (climate change). Perubahan iklim memberikan dampak pada semua hal termasuk pada sektor kesehatan terutama menjadi beban lebih pada negara berkembang. Bahaya perubahan iklim dapat mempengaruhi kesehatan manusia dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung.
Oleh karena itu, peran rumah sakit dan pelayanan kesehatan harus merespon pontensi-potensi pengaruh perubahan iklim tersebut terhadap kesehatan dengan meningkatkan kesadaran dampak pelayanan rumah sakit terhadap lingkungan sekitar dan ini merupakan salah satu ciri dari rumah sakit yang mempromosikan kesehatan.