Dalam sambutannya, Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, dr. Endah Woro Utami, MMRS memaparkan profil rumah sakit sebagai RS Pendidikan, termasuk fasilitas dan kegiatan yang mendukung pendidikan profesi dokter. Ini adalah langkah penting dalam memastikan rumah sakit tetap menjadi lingkungan yang mendukung pembelajaran mahasiswa kedokteran.

Ketua Departemen Kedokteran, DR.dr. Nur Samsu, Sp.PD, KGH, menyampaikan sambutan secara daring mewakili Dekan Fakultas Kedokteran yang berhalangan hadir. Sambutannya menekankan pentingnya kerja sama antara rumah sakit dan universitas dalam pengembangan pendidikan medis.

Sesi diskusi berlangsung produktif, dengan banyak review dan masukan yang disampaikan oleh kedua belah pihak. Diskusi ini diharapkan dapat memperbaiki sistem pendidikan dan mengoptimalkan peran rumah sakit sebagai tempat praktek bagi mahasiswa kedokteran.

Setelah selesai diskusi, acara dilanjutkan dengan kunjungan langsung ke sarana dan fasilitas yang ada di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, termasuk asrama bagi peserta didik. Hal ini merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa fasilitas pendidikan mendukung proses belajar mahasiswa.

 

Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Tim Koordinator Pendidikan, dr. Puspita Handayani, Sp.OG(K), dr. Teguh Wiyono, Sp.OG.Subsp.FER, selaku Kepala Instalasi Diklat, dr. Agustien Ratnawati, Sp.A, selaku Ketua Komite Medik, serta dokter spesialis dan konsultan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi yang ditunjuk sebagai dosen dan pengajar pada program profesi Dokter.

Kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam memastikan kualitas pendidikan kedokteran yang lebih baik, serta kerja sama yang erat antara universitas dan rumah sakit sebagai mitra penting dalam pendidikan medis. Semoga hasil evaluasi ini akan memberikan manfaat besar bagi perkembangan pendidikan kedokteran di Universitas Brawijaya Malang dan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. (UAZ)