Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, dr. Christin Indrawati, M.Kes, serta Ketua Dewan Pengawas RSUD “Ngudi Waluyo” Wlingi, Ir. Suwandito, MM. Kehadiran kedua tokoh ini mencerminkan komitmen yang kuat dari kedua institusi untuk menyelaraskan visi dan misi pembangunan kesehatan demi tercapainya pelayanan yang berkualitas dan merata.
Sinkronisasi Renstra sangat penting karena memiliki beberapa tujuan strategis, antara lain:
- Keselarasan Tujuan: Memastikan bahwa arah dan tujuan strategis Dinas Kesehatan dan RSUD “Ngudi Waluyo” Wlingi selaras, mendukung visi pembangunan daerah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
- Koordinasi Program: Dengan sinkronisasi, program kesehatan dapat dirancang secara terintegrasi dan terkoordinasi, mencegah tumpang tindih maupun kekosongan layanan.
- Pengalokasian Sumber Daya yang Efektif: Penyusunan Renstra yang sinkron memungkinkan pemanfaatan sumber daya (anggaran, SDM, sarana prasarana) secara lebih tepat guna.
- Peningkatan Akuntabilitas dan Transparansi: Sinkronisasi mendukung tata kelola yang lebih akuntabel, sesuai dengan prinsip good governance.
- Peningkatan Kualitas Pelayanan: Standar pelayanan yang seragam akan meningkatkan mutu layanan di seluruh fasilitas kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, dr. Christin Indrawati, M.Kes, menyampaikan bahwa sinkronisasi ini merupakan momen penting untuk menyatukan langkah antara dinas dan rumah sakit. "Dengan sinkronisasi Renstra antara Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit, kita dapat membangun sistem kesehatan yang lebih efektif, efisien, dan berkualitas, sehingga meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas RSUD “Ngudi Waluyo” Wlingi, Ir. Suwandito, MM, menambahkan bahwa pengawasan terhadap pelaksanaan Renstra harus dilakukan secara berkelanjutan dan partisipatif, agar hasilnya benar-benar berdampak bagi masyarakat.
Melalui kegiatan ini, RSUD “Ngudi Waluyo” Wlingi berharap dapat menyusun dokumen Renstra yang tidak hanya patuh terhadap regulasi, namun juga adaptif terhadap tantangan pascapandemi dan sejalan dengan transformasi sistem kesehatan nasional.